
Ketua KPU Bandar Lampung Dedy Triyadi.
Bandar Lampung – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bandar Lampung menyiapkan enam segmen pertanyaan dalam debat kandidat antar calon wali kota Bandar Lampung di Hotel Sheraton, Lampung pada 14 Oktober 2020 pukul 19:30 sampai 21:30 WIB.
Ketua KPU Bandar Lampung Dedy Triyadi mengatakan dalam debat perdana nanti ada enam pertanyaan dengan durasi waktu yang berbeda-beda, dengan tema meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan daerah.
“Kita ada enam segmen pertanyaan maupaun menjawab pertanyaan pakar dengan durasi waktu yang sudah kita tentukan,” ujarnya.
Segmen pertama yakni pemaparan visi dan misi pasangan calon dengan durasi waktu masing-masing selama dua menit. Segmen kedua menjawab pertanyaan pakar dengan durasi waktu selama satu setengah menit.
“Menjawab pertanyaan tim panalis nanti diundi dari sepuluh pertanyaan masing-masing pasangan calon mengambil pertanyaan satu saja. Nanti dibacakan apa pertanyaannya terkait pendalaman visi misi selama 2 menit masing-masing calon,” ujar Dedy, Selasa, 13 Oktober 2020.
Lalu di segmen ketiga menjawab pertanyaan menggunakan audio visual dari panalis yang sudah direkam sebelumnya selama 1.5 menit. “Segmen kedua pertanyaanya dibacakan moderator. Kalau di segmen ketiga mengambil undiannya nanti pertanyaannya langsung dari panelis sudah di rekam atau audio visual,” ujar Dedy.
Segmen keempat tanya jawab antar calon wali kota Bandar Lampung dengan durasi waktu bertanya selama satu menit, menjawab dua menit, dan menanggapi selama satu menit dengan mengambil tema pertama meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Segmen keempat tema pertama dan segmen kedua pertanyaan tema kedua. Setiap calon bertanya kepada calon lain dan dijawab kemudian ditanggapi kembali oleh calon tersebut,” ujarnya.
Segmen kelima, tanya jawab antara calon namun dengan mengambil tema yang kedua yakni memajukan daerah. Segmen keenam yakni menjawab pertanyaan cepat durasi waktu satu menit. Kemudian terakhir closing dari masing-masing calon selama satu menit.
“Dalam debat dihadirkan ada 2 orang pakar dari Unila, 2 orang pakar dari UIN Raden Intan Lampung, satu pakar dari UM Metro, pakar politik, hukum, pendidikan, payanan publik, dan lainnya,” kata dia. (LP)