
Milan, etalaseinfo.com – Christian Eriksen sempat diharap menjadi pemain kunci di Inter Milan. Akan tetapi, pemain 28 tahun kini justru frustrasi karena lebih sering duduk di bangku cadangan.
Inter Milan mendatangkan Christian Eriksen dari Tottenham pada Januari 2020. Saat itu, Inter Milan hanya perlu membayar 20 juta euro karena sang pemain masuk enam bulan terakhir di kontranya.
Ketika masih membela Tottenham, Christian Eriksen dikenal sebagai playmaker jempolan. Eriksen-lah yang menjadi penyuplai bola untuk Harry Kane dan Son Hung-min di lini depan Tottenham.
Eriksen menjadi rasa assist ketika di Tottenham. Harapan besar pun dipikulnya ketika pindah ke Inter Milan. Sebuah harapan yang sampai saat ini masih jauh dari hasil maksimal.
Christian Eriksen belum memainkan satu laga pun secara penuh pada musim 2019/2020. Musim lalu, dari 17 laga di Serie A, Eriksen hanya dua kali bermain penuh. Kondisi yang tentu tidak ideal bagi seorang pemain sekelas Eriksen.
“Saya tidak ingin duduk di bangku cadangan Inter sepanjang musim,” ucap Eriksen dikutip dari SportMole.
“Saya harap ini bukan niat pelatih atau klub. Ini akan menjadi musim yang sibuk, banyak pertandingan dalam program ini, saya berharap untuk bermain,” sambungnya.
Eriksen dihadapkan pada banyak hal baru di Inter Milan. Gaya sepak bola Italia berbeda dengan Inggris. Dia juga harus adaptasi dengan formasi 3-5-2 yang dipakai Antonio Conte di Inter Milan.
Terlepas dari segala kesulitan yang dihadapi, Eriksen mengaku frustrasi dengan kondisi sekarang. “Duduk di bangku cadangan itu tidak pernah menyenangkan dan seseorang cenderung kurang sabar seiring bertambahnya pengalamannya,” katanya.
Christian Eriksen menjadi pemain yang awal diinginkan Antonio Conte untuk dibeli. Bahkan, Conte sudah meminta Inter membelinya pada awal musim 2019/2020. Maka tidak heran jika ada ekspektasi yang tinggi pada diri Eriksen.
“Ada banyak ekspektasi pada saya, orang mengira saya akan melakukan perbedaan di setiap pertandingan, tetapi itu tidak terjadi,” kata Eriksen.
“Itulah mengapa mereka memandang saya dengan mata berbeda. Saya mengalami pasang surut setelah lockdown. Saya memiliki awal yang baik bersama Inter setelah saya bergabung dan sekarang saya hidup dalam situasi baru,” katanya. (BN)