
Gubernur Lampung Arinal Junaidi mendampingi Mentan Syamsir Yasin Limpo saat launching kartu petani berjaya (KPB).
Lampung Tengah – Gubernur Lampung sebut Provinsi Lampung sebagai salah satu penopang perekonomian di mana pandemi covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur Lampung, Arinal Junaidi dalam sambutannya pada launching kartu petani berjaya (KPB) yang dilaksanakan di lapangan Trimurjo, Lampung Tengah.
“Sektor pertanian yang paling mampu bertahan atau menopang perekonomian dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat provinsi Lampung. Terlebih lagi Lampung memiliki banyak komoditi unggulan di bidang pertanian yang diharapkan dapat membangkitkan perekonomian di provinsi Lampung baik pada masa pemulihan akibat pandemi covid-19 maupun perekonomian Lampung di masa yang akan datang,” ujar dia, Selasa, 6 Oktober 2020.
Dia menambahkan, Provinsi Lampung juga sangat berperan penting terhadap kemajuan pembangunan nasional.
“Sebagai lokomotif pembangunan pertanian Indonesia yang antara lain memiliki fungsi sebagai penyedia pangan nasional, penyediaan bahan baku industri dan penyeimbang pembangunan dan sektor lainnya,” tambahnya.
Dia menjelaskan, Lampung juga memiliki banyak potensi komoditi unggulan dalam bidang pertanian.
“Komoditi unggulan yang ada di Lampung berupa padi, jagung, kelapa. Untuk padi kita nomor 6, untuk jagung kita nomor 3 nasional, dan untuk ubi kayukita nomor 1 dan bahkan nomor satu dunia. Lalu secara tata kelola, pengusaha kita juga nomor satu dunia, pisang juga nomor satu dunia, kopi nomor satu Indonesia, yang terdiri dari kontribusi baik dari pemerintah atau dari wilayah Sumatera Selatan dan Bengkulu,” ujar dia.
Menurutnya, komoditi pertanian di Lampung juga telah memenuhi baik nasional maupun internasional.
“Selain menopang kebutuhan nasional dan mampu ekspor di berbagai negara. Memenuhi kebutuhan di DKI 40 persen dari provinsi Lampung, oleh karena itu Lampung sebagai lokomotif pembangunan pertanian nasional,” kata dia.
Tak lupa dia juga mengingatkan agar kesejahteraan petani juga harus diperhatikan.”Tentunya, ini harus berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani dan memajukan perekonomian Lampung ke depan. Maka kebijakan Pemerintah perlu berorientasi pada upaya-upaya untuk mengatasi masalah pembangunan pertanian secara luas bagaimana petani, peternak dan nelayan yang tinggal di wilayah pedesaan dengan jumlahnya yang hampir mencapai 70 persen dari jumlah penduduk 9,7 juta jiwa di Provinsi Lampung,” tambahnya. (LP)