
Jakarta – Salah satu destinasi terkenal di Riau adalah Objek Wisata Candi Muara Takus. Candi ini memiliki bentuk yang unik karena stupanya dipenuhi dengan ornamen sebuah roda dan kepala singa.
Candi ini juga menjadi satu-satunya yang berdiri di Riau. Walaupun begitu, objek wisata Candi Muara Takus terkenal di kalangan wisatawan baik dalam maupun luar negeri.
Berikut sejarah Candi Muara Takus:
Candi yang terletak di kabupaten Kampar, provinsi Riau ini merupakan peninggalan peradaban agama Budha yang terlihat dari adanya stupa. Candi ini dibangun di masa kerajaan Sriwijaya. Tak ayal, ada banyak kesamaan ornamen dengan yang berada di Myanmar, Vietnam, Sri Lanka, serta India.
Objek wisata Candi Muara Takus terdiri dari beberapa candi, yakni Candi Tua, Candi Bungsu, Candi Mahligai, dan Candi Palangka. Bangunan utamanya sendiri berupa stupa besar berbentuk menara yang terbuat dari batu bata dan batu pasir kuning.
Adapun, Candi Mahligai atau stupa Mahligai menjadi bangunan yang dianggap paling utuh dibanding yang lain. Sebab, bangunan ini terdiri dari tiga bagian, kaki, kanan, dan atap. Candi ini berbentuk menyerupai bujur sangkar dengan ukuran 10,44 meter x 10,6 meter, di tengahnya menjulang sebuah menara. Tinggi bangunan ini mencapai 14,3 meter.
Kemudian, Candi Tua atau Sulung yang merupakan bangunan terbesar di antara bangunan lainnya di dalam komplek objek wisata Candi Muara Takus. Bangunan ini memiliki tinggi 2,37 meter dan 1,98 meter. Sedangkan pondasinya berukuran 31,65 meter x 20,20 meter.
Selanjutnya adalah Candi Bungsu yang memiliki bentuk seperti Candi Sulung hanya saja bagian atasnya yang berbentuk segi empat. Candi yang berukuran 13,20 x 16,20 meter ini terletak di sebelah Barat Candi Mahligai.
Terakhir adalah Candi Palangka yang terletak di Timur stupa Mahligai. Bangunan yang terbuat dari batu bata ini memiliki ukuran 5,10 x 5,7 meter dengan tinggi mencapai 2 meter. Candi Palangka merupakan bangunan terkecil dalam kompleks Muara Takus.
Sementara itu, komplek Candi Muara Takus dikelilingi tembok berukuran 74 x 74 meter. Kemudian, di area luar juga dikelilingi oleh tembok tanah berukuran 1,5 x 1,5 meter.
Dikutip dari situs web Perpustakaan Nasional terdapat dua pendapat mengenai nama Muara Takus. Pertama, nama ini berasal dari sebuah anak sungai bernama Takus yang bermuara ke Sungai Kampar Kanan.