
Bandar Lampung – Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bandarlampung Ahmad Nurizki mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan penelusuran (tracking) terhadap orang-orang yang pernah berkontak dengan pasien COVID-19 yang meninggal dunia pada Kamis (8/10) yang pemulasaran jenazahnya tanpa menggunakan protokol COVID-19.
“Yang sudah pasti dilakukan tes cepat (swab) ada empat orang karena mereka memiliki kontak erat dengan almarhumah nyonya N (45) Kecamatan Teluk Betung Timur (TBT),” kata Ahmad Nurizki, dihubungi di Bandarlampung, Minggu.
Namun, lanjut dia, hasil swab dari empat orang yang terdiri dari suami dan anak-anaknya tersebut belum ke luar, dan pihaknya pun saat ini sedang melakukan perluasan tracing kepada orang-orang yang pernah menjenguk atau kontak dengan nyonya N sewaktu dia sakit dan dirawat di rumah sakit.
Dia menjelaskan bahwa kejadian pemulasaran jenasah tanpa protokol COVID-19 tersebut bukan keinginan dari satgas, namun permintaan dari keluarga yang bersangkutan.
“Kami sudah berusaha mengedukasi dan mengingatkan tapi mereka memaksa untuk melakukan itu sendiri padahal, jenazah ini meninggal dunia dengan indikasi COVID-19,” kata dia.
Ia mengatakan bahwa nyonya N ini sebelumnya di rawat di rumah sakit swasta, karena pasien ini mulai mengalami sesak nafas maka di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM) pada Kamis (8/10) dan langsung dilakukan swab.
“Nah, ketika hasil swab belum ke luar yang bersangkutan sudah terlebih dahulu meninggal dunia pada malam itu juga dan keluarganya memaksa agar dikuburkan secara biasa,” kata dia.
Sebenarnya, lanjut dia, tim sudah bersiap melakukan pemulasaran secara protokol COVID-19 tapi untuk menghindari keributan dengan pihak keluarga yang meminta dilakukan penguburan secara biasa akhirnya Satgas mengalah dan pergi.
“Namun, dengan catatan bila benar-benar Nyonya N ini positif COVID-19 keluarga yang bertanggung jawab,” kata dia.
Dia pun berharap kepada warga atau ahli musibah yang telah dikonfirmasi bahwa kematian indikasi oleh COVID-19 sebaiknya mengikuti petunjuk dari pihak RS atau tenaga kesehatan karena ini akan berdampak tidak saja keluarga nya tetapi orang lain juga.
“Untuk itu kami tegaskan kepada masyarakat agar mengikuti anjuran pihak rumah sakit dan gugus tugas sebab keselamatan dan menyelamatkan orang banyak merupakan kewajiban kita bersama,” ujarnya. (Ant)