
Metro, etalaseinfo.com – Dalam rangka pengembangan Destinasi Pariwisata yang ada di Kota Metro tentu saja itu haruslah didukung dengan adanya peningkatan sarana dan prasarana pariwisata yang memadai.
Selain Kota Metro yang terkenal dengan Kota Pendidikan juga sebagai sektor Kota Pariwisata. Sehingga nyaris di semua Kecamatan sampai Kelurahan terdapat tempat wisata.
Untuk itu wajar saja Kota Metro melalui Dinas Kepemudaan, Olah Raga dan Pariwisata selalu menciptakan sebuah sarana Pariwisata, mulai dari penataan taman hingga sampai tempat dan sarana umum, sebagai mana pada Tahun 2019 lalu yang melakukan penataan lanjutan lapangan samber dan habiskan dana sebesar Rp. 461.040.150 dengan jumlah 2 paket.
Selanjutnya pada Tahun 2020 untuk memenuhi program yang sama guna untuk tercapainya peningkatan untuk kualitas dan kuantitas Destinasi Wisata Budaya Alam dan buatan yang ada di Bumi Perkemahan dan Dam Raman sebayak 7 paket jenis pekerjaan dengan menelan biaya sebesar Rp. 4,610,229,000.
Tujuan di bangunnya sarana tersebut dengan harapan dapat menarik para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Ironisnya ternyata dari seluruh pekerjaan yang ada nampak terbengkalai dan tak terurus, sehingga dari 4 kegiatan yang terbagi di Bidangnya masing masing guna mencapai dan ada peningkatan yang memadai dalam pemasaran pariwisata.
Dengan banyaknya Anggaran Negara yang berdasarkan Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, serta Undang Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Adminitrasi Pemerintahan. yang telah di kucurkan untuk sebuah pembangunan sebagai bentuk kemajuan Daerah yang dengan harapan semua dapat bermanfaat untuk kepentingan umum, akan tetapi semua itu dalam pengembangan dan peningkatannya belum dapat di rasakan sepenuhnya oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Sepertinya dengan Anggaran yang sebesar itu dan bila di bandingkan dengan bukti fisik yang ada patut di duga keras adanya memanipulasi data Anggaran.
Dengan cara membuat sebuah rincian rencana kerja dan anggaran belanja langsung, serta program dan kegiatan satuan kerja perangkat Daerah.
seperti halnya Belanja Langsung, yang di dalamnya terdapat berbagai item jenis yang di belanjakan, dan yang lebih mirisnya ternyata dalam rincian tersebut terdapat pula Belanja Pegawai dan Honorarium PNS hingga sampai kepembantu pengawas jelas Bambang pada awak media 5 Oktober 2020 di ruang kerjanya.
Menurut Bambang Suyitno selaku Ketua LSM GOTI dengan banyaknya pekerjaan yang mubazir salah satu pemicunya di antaranya kurang pemeliharaan rutin atau berkala yang ada di lokasi wisata. yang berdampak pada lemahnya sebuah pengembangan sumberdaya manusia dan profesionalisme di bidang pariwisata, serta kurangnya peran serta masyarakat di dalam pengembangan sebuah kemitraan pariwisata yang semua sarana dan prasarana yang ada hanya cukup untuk di jadikan sebuah tontonan semata, sadar atau tidak di sadari oleh Pemerintah Kota Metro dengan adanya hal tersebut adalah bagian perangsang bagi para pelaku atau oknum untuk mengumpulkan pundi pundi Rupiah yang di timbulkan dengan adanya pembangunan tanpa adanya perawatan( din )