Jakarta – Sekian banyak orang tertular virus corona dan akhirnya sembuh dari COVID-19. Beberapa di antaranya ada yang dinyatakan positif lagi setelah menjalani uji. Ini menjadi misteri apakah mereka yang pulih dari COVID-19 tetap bisa menularkan penyakitnya?
Baru-baru ini, penelitian dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea menemukan pasien yang sembuh dari COVID-19 dan telah dites ulang dengan hasil positif ternyata tidak menular. Studi tersebut juga menemukan bahwa kebanyakan pasien yang sembuh memiliki antibodi penetral — jenis antibodi yang memberikan kekebalan dan melindungi orang agar tidak sakit lagi.
“Studi ini menjawab pertanyaan apakah pasien yang telah pulih dari COVID-19 masih menular, dan pertanyaan lainnya yang telah mengganggu kami selama beberapa waktu,” kata Dr Heidi J. Zapata, seorang dokter penyakit menular dari Yale Medicine.
“Studi ini menunjukkan bahwa pasien yang sudah sembuh tidak lagi menular,” sambungnya sebagaimana melansir Health Line.
Studi Korea ini menggunakan sampel swab dari 285 orang yang terkena COVID-19 kedua kalinya dan kemudian dinyatakan sembuh, untuk menganalisis material virus guna menentukan apakah virus-virus ini masih aktif menular.
Hasilnya, tim tidak dapat mengisolasi materi virus hidup, mereka juga mendeteksi adanya partikel virus yang mati.
“Ini mungkin menunjukkan virus mungkin mati atau tidak cukup fit untuk tumbuh. Oleh karena itu virus mungkin tidak cukup fit untuk menginfeksi inang baru,” simpul Dr Andres Romero, spesialis penyakit menular di Providence Saint John’s Health Center, Santa Monica, California.
Para peneliti juga menguji 790 orang yang pernah melakukan kontak dekat dengan pasien ‘kembali positif’. Dari 27 orang yang dites positif, tidak ada kasus yang tampaknya disebabkan oleh paparan dari seseorang yang mengalami infeksi ulang. (Dtk)