Twitter Uji Metode Crowdsourcing Tangkal Berita Hoax

Jakarta – Sebagian besar misinformasi yang ditangani pada platform media sosial seperti Facebook dan Twitter bergantung pada aturan kebijakan platform itu sendiri, di mana biasanya menghubungkan diri mereka dengan situs web yang dapat dipercaya dalam mencari berita asli dan kemudian mengklafirikasinya dengan berita yang palsu.

Namun kini Twitter dikabarkan sedang menguji fitur baru untuk platformnya yang dinamai Birdwatch, yang akan mengandalkan metode crowdsourcing untuk membantu mengidentifikasi dan melaporkan kesalahan dari sebuah informasi.

Dilansir dari Ubergizmo, pengujian fitur ini awalnya ditemukan pada bulan Agustus oleh peneliti Jane Manchun Wong, dan kembali ditemukan oleh Matt Navarra setelah Twitter menamai fiturnya ‘Birdwatch’.

Dengan fitur ini akan memungkinkan pengguna untuk menandai postingan yang kemungkinan berisi informasi yang salah dan kemudian pengguna dapat memberikan sebuah catatan ke dalamnya.

Ide di baliknya adalah bahwa pengguna dapat menambahkan lebih banyak informasi pada cuitan tersebut dan memberikan alasan mengapa informasi tersebut salah alias hoax.

Hal ini akan membantu mengurangi beban Twitter dan bisa menjadi cara yang lebih efisien untuk mengidentifikasikan postingan dengan konten informasi atau berita-berita palsu.

Namun, pada saat ini tidak dijelaskan bagaimana sistem pada fitur ini akan bekerja dan apakah semua pengguna dapat memberikan catatan tersebut atau mungkin hanya pengguna terpilih dari Twitter yang dapat melakukannya/

Mungkin pilihan yang pertama bisa jadi lebih efisien, tetapi sepertinya itu juga bisa disalahgunakan oleh beberapa pengguna.

Bagaimanapun fitur ini adalah pendekatan yang menarik dan para pengguna Twitter harus menunggu dan melihat cara kerjanya jika nanti diluncurkan ke publik. (Dtk)

Bagikan
etalaseinfo.co.id